Bukannya hilang, hatinya malah semakin resah. Bokep Family Begitu banyak dan kental sekali.”Ahh,” Anis yang sama sekali tidak menyangka kalau Safiq akan keluar secepat itu, jadi sangat kaget. Sepertinya nikmat sekali. Ia harus tegar. Tapi tak bisa dipungkiri, pesona Safiq sudah menjerat nafsu birahinya. Safiq bergidik sebentar saat merasakan Anis yang mengedutkan-ngedutkan dinding rahimnya, memijit batang penisnya dengan remasan pelan. Siapa tahu, dengan begitu ganjalan di relung hatinya bisa cepat sirna.Tapi harapan tetap tinggal harapan. Belum sempat menjawab, tangan Safiq sudah menyusup ke balik dasternya untuk mengusap paha Anis dari luar. ”Tahan dulu, Fiq. Tapi Safiq tidak langsung beranjak, ia tetap duduk di sofa, sementara Anis sudah berdiri di hadapannya. ”Enak, Mi?” tanya bocah kecil itu dengan polos, matanya menatap sang bunda sebelum beralih memandangi selangkangan Anis yang masih mengucurkan sisa-sisa cairan orgasmenya.Anis mengangguk, ”Nikmat banget, Sayang.” bisiknya sambil berusaha untuk bangkit.




















