Lampu di ruanganku sudah sejak tadi kumatikan sehingga tidak ada yang tau kalo aku masih ada di situ. Bokep Mom Bibirku terus bermain di bibir Mbak Titis beberapa lama. Penisku terus menerobos vagina sampai akau tidak kuat lagi menahan gejolakku…
Croot…croot…croot… Ah… Ah… Ah…
Gerakan penisku kuhentikan di dalam vagina Mbak Titis. Aduh, Pak Min nih ijin melulu deh, umpatku dalam hati. Ibu Titis ga langsung masuk ke rumah tapi mampir dulu ke studio. “Mbak… Nikmat banget. “Ma…maaf bu…”, kataku terbata sambil tetep berusaha menarik celanaku. Hhh…mbak nggak ngira kamu mau ama mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai. Kuciumi terus mulai dr atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya. Sementara Mbak Titis meliuk-liuk menerima serangan di vaginanya. Kalo udah pada tidur ya aku pulang aja. Aku merasakan nikmat yang luar biasa ketika tangannya dengan halus meremas penisku. Matanya sayu menatapku. Mbak Titis pun masih asik dengan penisku di mulutnya. “dan, jangan panggil ibu lagi
