Aku memang belum sempat memakai celana dalam dan BH setelah mandi tadi. “Ibu benar-benar hebat… Saya jadi sayang Ibu…” bisik Pak Marsan di telingaku. Bokep Tobrut anu, Bu.. “Itu lho pak… Pak Marsan kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan Bang Ikhsan juga sering tugas ke luar kota jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari. “Ma..maaf, Bu.. Apalagi kami berdua sudah tidak muda lagi…”
“Memang, Pak… Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi…” Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena jengah juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar!! Memang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana. enggak, Bu saya enggak berani.”
“Enggak apa-apa… Itu, Pak Marsan masuk aja, nanti ada di dekat ruang tengah itu.”
“Baik, Bu…”
Sambil berdiri ia membetulkan celana seragam dinasnya yang ketat.
