Tapi aku langsung mendapat ide dengan melumasi penisku dengan sabun. Kemudian Ida mulai tenang dan mendesah nikmat, dan tangannya mendekapku dengan erat.Lalu aku mulai menarik penisku dan menekan perlahan-lahan sekali. Bokep STW Bolehkan?”
“Tentu boleh dong, asal entar jangan nyesel. Dia meringis lagi. pelan-pelan dong.., kan sakit, adduhh..!” katanya dengan suara yang lirih. duuhh..!” teriaknya, tapi langsung kubungkam mulutnya dengan mulutku dan melumat bibirnya dengan penuh perasaan sayang, takut kalau teriakannya itu membengunkan kakakku yang sedang tertidur. “Aduuhh.. sshhsh… yang daallaamm… Doll..!”
Kemudian langsung kutekan dengan sekuat tenaga, sehingga penisku ini masuk dan seperti menembus sesuatu, “Bless…”
“Aduhh.. “Ida, ini adikku, Doll.” kata kakakku. Maka jadilah kami bertiga mudik bersama.Sepanjang perjalanan kami ngobrol bersama. Salahmu sendiri tidak mengunci kamar mandi.” kataku sambil terus memeluknya dan membungkam mulutnya dengan mulutku.Ida yang tadinya terus meronta-ronta, akhirnya pertahanannya agak mengendur dan membalas ciumanku.
