Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Bokep Indo Live Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya. Namun nggak mau dirayakan. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua. Dua kakakku perempuan semuanya. Kembali Lidya mencium bibirku. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Aku memang mudah sekali disogok. “Ada apa, Lin?” tanyaku polos.“Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Sebenarnya banyak laki laki yg menaruh hati dan mengharapkan cintanya.
