Bibirnya membuka. “Ben.. Vidio Bokep Alkohol sialan. Aku sangat marah. Kunyalakan sambil kembali ke ruang tamu. Lalu perlahan aku seakan mau membisikkan sesuatu, kupegang kepalanya lalu kucium bibirnya pelan. Kubiarkan jemariku diam sebentar di sana. Lalu perlahan aku seakan mau membisikkan sesuatu, kupegang kepalanya lalu kucium bibirnya pelan. Gawat! Aya menyusulku. Mungkin juga di wajahku.Segera aku keluar dari mobil untuk menutupi rasa malu. Gawat! Tanganku tetap menjaga kedua pahanya agar tidak menjepit kepalaku supaya aku tetap bisa mendengar erangannya. Aku sangat marah. T-shirtnya tetap kubiarkan. Tanganku mengelus perlahan mulai dari lututnya sampai setengah pahanya. Melas? “Maaf Aya..” sahutku pelan sambil memegang pundaknya. Kukancingkan celanaku, kuambil bajuku. Ahh sudah kosong?! Begitu dapat langsung kupermainkan dengan lidahku. Lalu kuhentikan dan aku berdiri sejenak. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan.
