Setelah membuka pintu kamar aku mempersilakan Laras masuk. Laras yang duduk dihadapanku terus naik turun hingga payudaranya terayun-ayun. Bokep Korea Dalam kesulitan karena posisinya yang terayun-ayun aku mengisap payudara Laras.Laraspun meraung-raung tak karuan. Kini kaki kiri Laras yang dilipat menumpang di kakiku. Mereka rata rata berbadan segar dengan payudara yang sekal dan menantang. “Ya boleh sih, tapi kok tadi nggak ngomong dulu”
“Mau ngasih kejutan, biar Mas Iyan sembuh”
“Ah, bisa aja kamu,” sahutku sambil mencubit dagunya yang mungil itu. Ntar sore balik lagi”
“Terserah deh”
Aku bergegas pulang ke kost. Aku selalu menghadapi mereka dengan sabar, meski sifat mereka tak sama. Pukul sembilan pagi semua karyawan sudah menyebar ke lapangan. Babe masuk dan bertanya,“Kenapa Yan, sakit?”
“Iya, Be,” jawabku singkat. Sementara aku duduk mengambil posisi bersandar di tembok dekat tempat duduk Laras sebelumnya.Aku berharap setelah selesai memasukkan keping VCD, Laras kembali ke tempat duduk semula, jadi aku berada disampingnya persis.
