Pak Irfan memperingatkan, Tahan sakitnya, ya, Dya.Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Irfan sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Irfan tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Bokep Japan Kita makan aja, yuk. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan. Rupanya dia sudah betulbetul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak. Tanpa bertanya lagi langsung Pak Irfan mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengeluselus penis yang perkasa itu. Tampak Pak Irfan tersenyum dan aku berpurapura minta maaf.Sorry, ya Pak.
>