Aku tahu aku hampir mencapai klimaks, pdhal tetap mengharapkan lebih. Terbukti itulah yg kuinginkan, hanya pijatan utk melancarkan darahku yg terasa terbebat, tidak lebih. Link Bokep “Hngk!” kerongkonganku tercekat saat kepala k0ntol Irfan menembus meqiku. K0ntol Irfan terus cepat dan kasar menggenjot meqiku dan menggesek-gesek dinding meqiku yg mencengkeram erat. “Jangan ah, kelak suamiku cemburu,” kataku sambil menunjukkan cincin pernikahanku. Sama sekali tdk tampan, bahkan cenderung keras, wajah Irfan sangat bertolak belakang dgn sikapnya yg demikian lembut memperlakukanku selagi ini. Mungkin inilah yg mendorongku utk menggeser posisiku mendekatinya, lalu mencium bibirnya. Usiaku pun terbilang tetap muda utk lingkungan kantorku, baru 24 tahun pd saat cerita hot ini terjadi 3 tahun yg lalu. Terus Irfan menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yg sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yg terus lama terus menggelora ini, sementara tangannya mulai melepas celananya, jadi saat ini ia sangatlah telanjang bulat.




















