“Kamu harus mandi dik. Bokep Tante Kontolku masih tetap tegang dan keras dalam memeknya. Ada dua pacing yang bergoyang-goyang. Aku diam saja. Ibu pun dengan kasar membentak ayah setelah bu Ningsih pergi. Sutinah duduk di sisiku dan memegang kontolku. Apa kamu tidakmengerti jangan diulangi lagi, Mengerti!” bentak ibu. Kami mengikuti alur air menuju laut tengah. “Malu Mas” katanya. Ibu menemani ayah ke rumah sakit dengan membawa semua peralatan yang dibutuhkan. Aku mulai menjilati tetek Sutinah. AKu biarkan saja. Ibu juga tahu, kalau aku sangat meikmati persetubuhanku dengan Suti dan sampai
akhirnya aku membuang kondom ke laut. “Ini rezeki Sutinah, Bu,” kataku. “Hisap bu,” kataku. Tentu dengan nasehat, hati-hati, jangan sampai Suti hamil dan jangan sampai ada yang tahu. Setelah itu, kami pulang dan tak lupa membeli peralatan untuk menempel jaring. Hari ini, memang rezeki kami sangat mujur. Apa kamu dapat menikmatinya?” kata ibu.




















