Sampai satu hari
kudapati Kak Tina muntah-muntah di kamar mandi. Bokep Tante Aku terbangun, tak tahunya tanganku ada di atas
dada Kak Tina, sedang tangannya menimpa tanganku itu. Terkadang mengelusnya,
terkadang mengusap sampai ke pangkal pahaku. “Emangnya..?” tanyaku heran. Seeerrr, kejantananku sakit sekali
rasanya. Saat gerakan liarnya selesai, aku merasakan sesuatu
keluar dari kemaluanku. Aku tak
percaya. Pahanya, yang walaupun sedikit gelap namun mulus itu
terpampang jelas di mataku. Aku
pun menurut. aah, aku semakin deg-degkan. Tanganku pun bereaksi lebih berani, meremas pahanya yang kiri dan
kanan. Pak Rochim? Tinggallah aku
sendiri. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Ternyata
yang melakukannya pacar Kak Tina, seorang tukang becak yang sering
mengantarnya kalau pergi pasar. Kak
Tina! Rasa
penasaranku makin bertambah. Saat
ini aku merasakan puber yang sebenarnya.Saat tangan Kak Tina mencoba
meraih ritsluiting celanaku, terdengar suara motor bebek memasuki
halaman rumah. Kak Tina
tetap tak sadar. Aku tak punya keberanian untuk
membongkar paksa. Saat itu aku mulai numpang tinggal dan hidup di
rumah Pak Rochim semenjak kelas satu SMP, dan aku tidur di sebuah kamar
kecil dengan
