Oooooggghhh…Evi…begitu lincah gerakkan bibir dan kedua tangannya mempermainkan payudaraku. Cemburukah dia? Bokep Family “Thanks ya, Vi”. Akupun lupa dengan ajakan Tia untuk menikmati aroma terapi bersama. Oh my God … perasaan apa ini. Kecuali…Evi. Sesekali bibir Tia mengecup keningku dengan hangat dan tangannya membelai lembut setiap helai rambutku. Evi cemburu!!! Hhmmm nikmat banget baunya. Akhirnya Evi menghampiriku sambil membawakan secangkir kopi hangat. Sepanjang jalan, tangan Evi selalu menggelanyut manja dan kepalanya di sandarkan dilenganku seakan tidak peduli berpasang-pasang mata menatap heran ke arah kami. aku hanya mengikuti setiap gerakan Evi tanpa perlawanan dan tanpa balasan. Suasana yang dingin, jadi pemicu kedekatanku dengan Evi. Aku pun menyadarinya. Sesekali Evi memegang erat tanganku sambil membimbing tanganku menyentuh payudaranya. Satu demi satu pakaian kami tanggalkan. Mengapa bukan Hendra atau Rudi yang mereka perebutkan?Untuk menebus kesalahan, akhirnya aku mengabulkan permintaan Evi untuk mengantarnya ber window shopping ke Cirebon Mall.




















