Aku melepas sepatu pantofel kiriku, kedua tanganku memegang belakang kepala Rini lalu kutekan erat-erat sambil kumaju mundurkan sementara aku menyodokkan penisku ke mulutnya sekencang-kencangnya. Aku baru lulus kuliah beberapa hari yang lalu, belum diwisuda sih, mungkin lebih tepatnya baru lulus sidang dan tinggal nunggu wisuda. Bokep Montok “Udah masukin ah….,” katanya sambil tersenyum. “Sudah, sudah gak papa, sekarang kamu boleh nangis sepuasnya, kumpinjamin bahuku deeh….” ujarku sambil membelai-belai kepalanya. Aku baru lulus kuliah beberapa hari yang lalu, belum diwisuda sih, mungkin lebih tepatnya baru lulus sidang dan tinggal nunggu wisuda. Rini pun berusaha memanjat tumpukan kardus, namun tak ada hasilnya, terlalu tinggi buat gadis seperti dia. Rini pun berusaha memanjat tumpukan kardus, namun tak ada hasilnya, terlalu tinggi buat gadis seperti dia. Mulutnya bergerak maju-mundur sesuai perintahku, suara – suara erostis dicampur kecapan lidah Rini terdengar seperti nyanyian. Kubawa ia melewati jalan belakang agar tak ada yang tahu, lalu melewati dapur dan lift karyawan.




















