Aku semakin memberontak sewaktu tangan orang itu mulai mempermainkan bibir kewanitaanku dengan ahlinya. Gue kasih elu obat penghilang pusing.”Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Bokep Montok Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Jangan!”“Kakak? Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus. Jangan lakukan ini! Tidak seperti remaja-remaja pada umumnya, aku tidak pernah pergi keluyuran ke luar rumah tanpa ditemani ayah atau ibu.Namun setelah perceraian itu terjadi, dan aku ikut ibuku yang menikah lagi dua bulan kemudian dengan duda berputra satu, seorang pengusaha restoran yang cukup sukses, aku mulai berani pergi keluar rumah tanpa didampingi salah satu dari orang tuaku. Rio mematuhi perintah ayahnya. Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya.
