“hah?! XNXX Bokep Siangnya, aku bercerita kepada teman-temanku, dan mereka mengatakan kalau aku harus ke dukun. Esok harinya, setelah bangun tidur, sambil bermalas-malasan aku menyalakan televisi dan kebetulan chanelnya tentang berita. “kenapa? “aahhh,,teerruusss,,,mmbaahhh”, desahku karena memang terasa luar biasa nikmat. “mbah dapet dari mana tuh alat?”. gak pake bh ‘n celana dalam?”. Setelah aku meninggalkannya, aku masuk ke dalam mobilku untuk pergi ke mall yang sudah menjadi tempat aku dan teman-temanku hang out. “silakan duduk dek Vina, sebentar ya, gue lagi main CS nih”. Dan ternyata itu kertas itu berisikan alamat dukun yang pernah ditawarkan oleh Dewi. “alah, pake jam kerja, udah kayak orang kantoran aja,, yaudah deh mbah boleh”. “masa’ gara-gara tadi malem, masih kerasa ampe udah siang begini sih?”, tanyaku dalam hati. “ya, tapi yang paling cantik disini kan lo”. Tiba-tiba aku berada di dalam sebuah kamar dimana banyak foto-fotoku tertempel di dinding baik yang sedang foto dengan teman-temanku baik yang sedang sendirian.
