Karena sering kali tidak tahan, aku menggoyangkan pantatku. Indobokep Cici mengulum sambil menggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar. “Gimana Sayang, enak..?”
“Oouuh Har.., terusin..! Kutaksir berukuran 36 lah.Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tidak begitu kelihatan. Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku, juga buah pelirnya. Ooh besar sekali buah dada ini. Hubungan kami berlangsung biasa saja, karena kami hanya bertemu satu atau dua kali sebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. “Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu juga. Dan mereka memberi tahu apa adanya. Kalau mau cepet ya dikemut lagi.”Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang penisku, yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat..?”
“Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!”
“Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana..?” Cici tanya sambil meremas-remas penisku.




















