“Ihhh… lucu ya kalau sudah lemes, kecil!” ia mengejekku. “Sssh… sshhss…” desisnya bagaikan ular kobra. Film Porno “Habis kamu montok sih..” jawabku seraya memakai celana renang yang super ketat. nggak boleh liat cowok seneng,” gerutuku. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya. Bibir merah yang seksi itu sering mengundang gairahku. “Nanti kamu akan merasakan yang lebih enak lagi,” jawabnya. Aku pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus. “Aduhhh… hhh… Sayang, aku udah nihh…” katanya lemas. Kurebahkan badannya yang lencir dan montok di sana, dengan keadaan pusakaku yang masih mengacung, kupelorotkan celana jins Ema dengan penuh nafsu, “Syuutt…” dan tak lupa CD-nya. Kupercepat gerakanku, “Slep… slep.. Rupanya debar jantungku yang menggelegar tak dirasakan olehnya. “Ssshhh… uahhh…” aku pun mendesah panjang menahan kenikmatanku.




















