“Ines sayang, percayalah sama aku”, rayunya lagi. Bokep Rusia aku meloncat berdiri begitu dia mengatakan kalimat itu,
aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. “Biariin…” “Maasss…” aku agak berteriak. “Mass” bisikku lirih. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil,“Mas… iiih.. “aawww mass.. “Mass” bisikku lirih. Ines sayanggg.” Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Diamulai menekan dan aku pun meringis, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Hidung kami bersentuhan lembut, aku kaget sehingga sama sekali tak memberontak. “Tahan sayang…” bisiknya bernafsu. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman.
