“Maya suka sama mas Ivan?”Maya memandangku penuh arti. Ujungnya yang merah kecoklatan menggairahkan banget. Bokep Mom Tangannya masih terus meremas-remas susunya sendiri. Dan klitorisnya… mmm… mungil merah kenyal dan mengasyikkan. Aku cuman tersenyum kecut.“Udah putus aku sama dia.” jawabku kemudian.Nggak tahu deh, tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Maya. Wow… payudara Maya (yang kira-kira ukuran 34) membengkak. Aku tarik kembali penisku. Waduh, penisku kok bangun yah?“Mau nggak Mas, tolongin Maya?”“Ada upahnya nggak?”“Iiih, dimintai tolong kok minta upah sih…”Cubitan kecil Maya kembali memburu di pahaku. “Mmmm… enghh…”Kami saling melenguh merasakan sejuta nikmat yang tercipta.Aku ikut-ikutan merebah di lantai. Aku nggak tahan Mass… kayak kebelet pipis mas..” rintih Maya.Tak aku hiraukan rintihan itu. aku udah nggak tahan…”Sambil berbisik Nancy memegangi penisku dengan maksud menusukannya ke dalam vaginanya.Aku minta Nancy menungging, dan aku siap menusukkan penisku yang perkasa.




















