“Ibunya bagaimana?” tanyaku. Bokep viral terbaru Kudekati Ibu Gimun dan kupeluk dia. Ingin aku mendekati Tini dan menyetubuhinya. Demikian bergantian.“Sudah Kang…dimasukkan saja. Kenapa akak beradik harus mengendap-endap ke bawah pohon besar yang dikelilingi oleh padi setinggi 1 meter.Kuikuti dengan pandanganku. Aku menyebunyikan diriku di sebalik batu yang ada di sana. Aku ikut mengisur burung, sementara mataku mengiringi kepulangan abang beradik itu meniti pematang sawah.“Tini sudah besar dan sudah gadis ya mBok…” kataku membuka pembicaraan. “Ibunya sedih bukan main dan sepertinya malu melihat orang kampung,” kata teman-temanku. Dia tersenyum. Betrapa terkejutnya aku, mendapat kabar dari teman-teman, kalau Gimun dan Tini sudah melarikan diri entah kemana. Tini menangkap kontol abangnya dan mengarahkannya ke memeknya. Sesampai di tempat yang kuanggap sudah aman, aku melihat Gimun menyingkap baju Tini. Gimun berjalan tenang dan aku membuntutinya dengan mataku dari kejauhan.
