“aah Ines sayang, kamu pintar sekali, kamu pernah punya pacar yaach?” tanyanya curiga. Dia menggenggam kuat kedua tanganku lalu secepat kilat dia mengecup bibirku. Bokep Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. ” Mas…” aku semakin mendesah tak karuan. nes, indahnya…” Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku.Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. “Ines sayang, Mas sekarang juga nggak perjaka lagi”, balasnya mesra. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. “Mas, Ines nyampe juga mas, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga nyampe.Kembali aku terkapar kelelahan.Ketika aku terbangun, hari udah terang. Oooh…Masss” aku merintih kecil.
