Setelah puas menyiksaku dengan sadis, Nyonya Hana melepaskan ikatanku dan juga jepitan buaya di putingku. Mungkin sekitar pukul enam pagi. Indobokep Semenit kemudian, dia sudah berdiri di belakangku.Dia lalu mendekatiku dan berkata, “Hei budak, kamu adalah milikku dan saat ini aku ingin sekali menyiksa kamu. Aku merasakan siksaan yang amat sakit. Dia masih kembali memiringkan lilinnya ke arah tubuhku. Tapi aku tidak dapat menolak. Ternyata Nuonya Hana adalah seorang manajer personalia di sebuah hotel. Punggungku terasa amat sakit dan panas karena sobek dan mengeluarkan darah. Tapi bagaimanapun juga aku berusaha untuk bangun. Tubuhku masih terasa sakit dan penat karena siksaan semalam. Dia pergi ke arah kota untuk minum-minum di kafe. Untuk berjalan melalui hutan, aku tidak berani mengambil resiko. Ternyata itu adalah Nyonya Hana. Aku hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi berikutnya.Tiba-tiba. Setelah lilin terbakar, Nyonya Hana lalu memiringkan lilin yang dibawanya dan meneteskan lilin panas yang meleleh di atas tubuhku yang telanjang.
