“Ah, nggak ah.” aku masih tetap keberatan. Bokep viral Laki-laki itu membaringkan tubuh montokku di ranjang dan kemudian membuka kedua paha mulusku lebar-lebar. Aku pun membukanya, dan melongo.“Gimana, indah kan? Tubuhku gemetar, sementara kepalaku mendongak ke atas dengan mata terpejam.Bang Irul yang rupanya juga tak tahan, segera mencabut batang penisnya dan menyuruhku untuk berbaring di ranjang. Bercinta dengan laki-laki itu memang tidak pernah mengecewakan.Aku yang tidak mau cuma jadi penonton, mulai meraba-raba tubuh mulus Sita. “Tapi, Sit…” aku masih berat. Sita berdiri disana hanya dengan berbalutkan handuk hijau yang sangat tipis dan minim. Ia segera mengambil posisi nungging di sampingku yang terbaring telentang. Rasa sungkan dan malu yang tadi masih menggelayuti hatiku, kini hilang sudah. Merampok atau membunuh untuk biaya kawin?”Mas Danu tertawa dan mencubit pipiku.“Tidak, Sayang. “Gila kamu.” kucubit hidungnya.
