“Eh.. Bokep Indo Sialan lo, ngentot ga ngajak-ngajak, gua dibiarin sendiri di mobil!” kata si sopir. Sambil menciumiku si sopir mengangkat dasterku yang telah berantakan, secara refleks aku mengangkat kedua tangan membiarkan satu-satunya pakaian yang melekat di tubuhku lepas melalui kepalaku. “Diam Non, Non sendiri kan yang mancing-mancing saya begini” katanya berani.Wajahnya mendekatiku mencari-cari bibirku, aku menggeleng-geleng pura-pura menolak dicium olehnya, namun tetap saja akhirnya tidak bisa menghindar dari lumatan bibirnya. Aku cuma bisa mendesah-desah dalam posisi berdiri sandaran ke tembok, putingku makin mengeras karena permainan mulutnya yang nakal.Tiba-tiba seseorang nongol di pintu dapur dan tercengang melihat adegan di depannya. “Ayo masih pagi kok, kita istirahat aja sebentar, kapan lagi ngerasain amoy cantik gini!” ajak tukang sampah yang menggerayangiku.Si sopir bergegas mendekati kami sambil melepaskan seragam dinas kebersihannya, tubuhnya lumayan berisi dengan kulit hitam terbakar matahari. “Duh, sori nih Bang, udah saya yang beresin aja!”, lanjutku kemudian.Aku pun berjongkok dan menunduk memunguti dus-dus itu, dengan begini payudaraku




















