emm…” kataku gugup. Bokep STW “Kenapa Sayang… ayolah lepas bajumu,” katanya sambil tersenyum. “Ughhh…” desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. “Eh besok hari Rabu kan kita nggak kuliah,” katanya. ckk.. “Ayolah Sayang… puaskan aku…”
Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya merekah, menarik untuk ditusuk. Yah, maklum saja itu hari Rabu maka perjalanan kami lancar karena tidak terjebak macet. belum-belum saja sudah ngaceng yaa..” godanya sambil tangannya memegang kemaluanku dengan jarinya seakan mengukur besarnya. “Cepat cabut… keluarin di luarr…!” sergahnya. Kami berdua termasuk pasangan yang serasi, apa mau dikata lagi tubuhku yang tinggi tegap dapat mengimbangi parasnya yang langsing dan padat. “Mmhh.. “Bagaimana rasanya sayang…” tanyanya manja dan memandangku sinis. Ia kelihatanya suka cairanku, ia menjilatinya sampai bersih, aku pun lemas.














