Om Robert memandangku tidak berkedip. Bokep Mom aawh.. Om sendiri apa kabar..?” “Om baik-baik aja. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. “Oom.. Riin..!” erangnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja. “Aeeh.. “Awwh.. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers




















