Entah kenapa di usia yang masih sangat dini itu aku sudah menyukai lawan jenisku. ketiaknya bu Bambang kok banyak bulunya” jawabku seadanya. Bokep terbaru viral Kemudian bu Bambang menyentuh daguku dan mengangkatnya seakan ia ingin aku melihatnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku menjawab pertanyaan wanita itu. eh.. “Nah gitu dong..itu namanya dah gede! Malahan ia menyuruhku untuk lewat pintu samping belakang soalnya pintu ama pagar depan rumahnya sudah terlanjur dia kunci. “Gini wis, nek iya nanti kamu telp aku dulu ya!” ujarnya. Aku hanya menggeleng. Wanita itu tersenyum. Wanita itu terhenyak dan langsung menoleh ke arahku dengan pandangan yang tajam. nanti kamu juga gitu, kalo udah dewasa” jelasnya. Apalagi ketika ketika mulut wanita itu mengulum kepala burungku dan memainkannya dengan lidahnya. Aku mengangguk sambil menikmati sisa-sisa kenikmatanku. ma..af bu” gumamku pelan sambil menundukkan wajahku. “Trus kalo burungmu berdiri kayak gitu kamu ngapain?” lanjutnya. Kini perutku yang jadi sasaran. Tanyaku balik.
