Tangannya kemudian gemas mencubit pipiku sangat sakit, “nakal banget sihhh !”“Maaf ya sayang,” aku membelai kedua pipinya yang mengembung, aku towel sedikit bibirnya yang cemberut.Sava tersenyum dan dengan centilnya mencubit-cubit bagian tubuhku mana saja yang dapat dia cubit. Sementara aku berusaha menghindarinya. Bokep Cina Dia berjalan memasuki sebuah outlet pakaian paling mahal disana. Air mataku terus bercucuran, aku bersimpuh diantara tembok rumah sakit, gak peduli lagi dengan pandangan orang-orang yang iba terhadapku.Bodoh…bodoh…bodoh, seharusnya aku menjaga Sava sampai ke tujuan, seharusnya aku aaaaaaakkkkkkhhhh. Dan sebuah daun pisang tersandar di sudut tembok seolah menyaksikan kami berdua.*****
“Dukung aku ya menang di final minggu depan !” kami berpelukan saat aku mengantarnya ke terminal.“Pasti, semangat ya, kamu harus menang !”Sava melepas peluknya, berjalan mundur menuju bus yang telah menunggunya, sambil terus berkata, “semangat semangat harus juara juara,” begitulah dengan gestur yang melenggang dan wajah yang ceria.“BRUUAAAAAAAAKKKKK,” sebuah mobil angkutan umum tiba-tiba menghantam Sava, dia terpental hingga beberapa meter, darah segar langsung mengucur




















