Kamipun tertawa bersama dan suasanya menjadi sangat cair. Aku sih tak ambil pusing dengan itu.Suatu hari ketika pulang kantor, aku akhirnya dipertemukan isteriku dengan calon pilhannya. Bokep Family emang boleh?” tanya Dina malu-malu pada isteriku.“he3x… aku kan udah bilang kalau kamu bakal jadi maduku, boleh dong coba dulu”, canda isteriku.Dengan penuh kerelaan, Nurshanti menarik tangan Dina untuk memegang batang penisku yang besar dan keras.“Nur, benar kamu enggak apa-apa?” tanyakuNurshanti tersenyum padaku,”Silahkan mas, nikmati aja tubuh Dina yang montok ini”.Nurshanti kemudian memegang buah dada Dina. Jujur aku sangat puas memiliki isteri seperti Nurshanti yang cantik dan hangat di ranjang. Kamipun tertawa bersama dan suasanya menjadi sangat cair. Pada malam itu Dina menggunakan t-shirt dan rok sebatas lutut.




















