Aqu tak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Kehangatan badannya begitu terasa sekali. Film Porno Dan aqu selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurqu sudah cukup dewasa.Pernah aqu menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. Apalagi oleh sesuatu yg aqu sukai. Bahkan aqu sampai tertawa sendiri. Namun Lidya malah menaruh hati padaqu. Aqu memang mudah sekali disogok. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaqu polos.“Aqu mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya.“Cinta..?” aqu mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Namun aqu tak tahu dan sama sekali tak merasakan apa-apa meskipun Lidya menekan dadanya cukup kuat ke dadaqu. Aqu suka kalo tidur sembari memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indira. Dan juga anak terakhir. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai
