Bener… yang cepat…Terus om, terus… ” Dia bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihanku.Tenaganya menjadi berlipat ganda. Bokep Jilbab/Hijab penisnya mulai bergerak keluar-masuk lagi di nonokku, namun masih dengan gerakan perlahan. Aku pun menggelinjang ke kiri-kanan.“Ah… om… ngilu… terus om… terus… ah… geli… geli…terus… hhh… enak… enaknya… enak…,” aku merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama sejalan dengan permainan tangannya di toketku. Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kanannya menggencet dan memelintir perlahan pentil toket kiriku, sementara tangan kirinya meremas kuat bukit toket kananku dan bibirnya menyedot kulit mulus pangkal leherku yang bebau harum, penisnya digesek-gesekkan dan ditekan-tekankan ke perutku. Toketku sudah telanjang dihadapannya. “Bingung om, tapi nikmat”, jawabku sambil tersenyum. Aku ya ok aja, didalem bioskop aku memegangi tangan om terus, perhatianku gak pada filmnya tapi pada sosok pria macho yang duduk disebelah aku.“Tu orang pada ngeliatin kita, mereka kira aku om senang yang lagi gaet abg cantik”, kata om ketika keluar dari bioskop.




















