“Terima kasih sayang…” ucapnya sambil mengecup bibirku. Rasanya nikmat sekali. Sex Bokep Pinggulku pun kini menungging semakin menantang.Dia mulai menggunakan jarinya untuk mengorek ke dalam vagina. Bukan cuma aku yang tahu, seluruh staf rumah sakit ini pun sepertinya tahu karena dia begitu gigih mendapatkan hatiku. Tentu aku hanya bisa mendesah diperlakukan seperti itu.Dia cabut keluar jarinya, bangkit berdiri, lalu mengarahkan penisnya ke lubangku. Hahahahahah!!!” Dia tertawa. “Makanya aku bisa nyamperin ke tempat kamu kerja…
“Aku juga inget waktu kamu ngeluh badmood pas lagi dapet…
“Makanya aku tahu banget harusnya kamu lagi subur sekarang…”Perkataannya jelas membuatku panik, otot vaginaku jadi menegang.“Ahhh.. Terus kudorong ke belakang, terus, terus, hingga ujung penisnya tertahan sesuatu.“Kamu…. Aku tidak pernah menyukainya meski tidak juga membenci atau menjauhinya. Aku belum pernah bertemu dengannya karena selama ini hanya ngobrol lewat Facebook Messenger saja.




















