Aku pun teringat Firda, sahabat istriku. Bokep China Segera saja jemari Firda meraih dan mengorek bibir memiawnya, menjaga agar pejuhku tidak tumpah kesofa.Akibatnya, telapak tangan Firda belepotan penuh dengan pejuhku yang telah be rcampur lendir memiawnya. Aku melihat lipatan cameltoe di selangkangannya menandakan bahwa didaerah itu tidak ada bulu jembutnya, dan saat aku berjalan dibelakangnya, tak kulihat garis celana dalam mebayang di spandexnya. Ya…aroma vagina Firda lain dengan aroma vagina istriku. Baru aku jilat-jilat memiawnya, keburu kamu dateng.” Aku menyerah dan memilih menjelaskan apa yang barusan aku lakukan.“Kamu tuh ya…udah punya istri masih doyan yang lain. “Aku lanjut ya colinya.”Sambil memandangi tbuh Firda, aku terus mengocok tongkolku, tapi kulakukan dengan perlahan, karena aku nggak mau cepet-cepet ejakulasi. Janji lho,”katanya. Tubuhnya bergetar hebat. Istriku memang sengaja tidak membangunkan aku karena tadi malam aku pulang jam 4 pagi sampai rumah. Kapan masuknya, kok gak kedengaran? “Lin, ntar dulu lah…,”pintaku.“Apaan sih, orang aku mau ngajak Indah jalan, dia nggak ada
















