Jangan! Denger, Mer. Bokep Live Apa-apa sih kamu ini?! Kita pulang aja yuk.”“Alaa, Mer. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar. Segera dibukanya seluruh ikatan di tangan dan kakiku. Lagian kan masih sore.”“Tapi gue udah tidak tahan lagi.”“Gini deh, Mer. Lagian kan masih sore.”“Tapi gue udah tidak tahan lagi.”“Gini deh, Mer. Auum!” Rio langsung melahap buah dadaku yang ranum itu. Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BH-ku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.“Wow! Tapi aku tidak mampu berbuat apa-apa. Ternyata aku dinyatakan positif hamil. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Ayah dan kakak tiriku itu sama-sama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang. Sejak itu, aku hanya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio.Sepeninggal ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berubah.




















