Dengan gemas aku meremas-remas, membuat Eksanti menjerit kecil sambil menahan geli. Bokep Cina Eksanti memiliki bagian belakang yang mempesona, kenyal-padat dan menonjol mengundang selera. Oocch, memandang kejantananku saja sudah cukup memberinya semangat baru. “Hei..!” Eksanti menjerit kaget, “Mas, jangan nggangguin Santi dong.., ntar makanannya jadi nggak enak lho!”. Bukan saja ia ingin menghentikan tumpahan saos tomat, tetapi ia juga punya ide cemerlang!Aku menghentikan ciumanku, sambil tetap menyenderkan kepalaku di paha Eksanti yang putih mulus itu. Berdua kami tertawa terbahak-bahak mengenang kegilaan-keedanan yang baru saja kami lalui.Makan malam kali ini terpaksa ditunda. Belahan itu lah yang segera aku ciumi, akut telusuri dengan lidahku, membuat Eksanti merintih nikmat dan memperlebar kangkangannya. Sambil mengerang, Eksanti membuka kedua pahanya lebih lebar lagi, meletakkan tumit-tumitnya di pinggir meja. Wow! kamu harus membantu Santi membersihkan pantry!” begitu kata Eksanti setelah kami mampu berbicara lagi. Sebaliknya, setengah jam kemudian kami telah terlihat bergumul di kamar tidur.




















