Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Vidio Bokep Tanpa kuduga ia mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Waktu teriak, ikutan teriak. Lalu kami pun menuju mobilku. Tapi tadi katanya ngantuk?”“Udah terbang bersama asap.” Katanya, tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya menempel di pangkal tangan kiriku. Kami terus bercakap-cakap. Kuciumi daerah hitam itu. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Aku males pulang jadinya. Boleh ya? Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Dan Diana pun merasakannya.“Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Ray…”Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Diana menuju arah utara.




















