“Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.”
“Hebat.”
“Mas di sini aja, Mas. Bokep Twitter Juga Nikon, kawan baik yang menjadi sumber nafkahku. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Angkat topi buat gerakan mahasiswa kita! Sampai setengah jam kami hanya berdiam. “aahh…, gila…, Ini nikmat sekali…” Teriakku. Begadang?”
“Nggak deh. Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose. Kuciumi daerah hitam itu. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.”
“Lho, Mas sendiri cowok.”
“Makanya, aku tak percaya sama cowok. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya. Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Mikha yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian.”
“Ipet?”
“Pacarku.”
“Oh. Sampai pagi?”. Aku maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka




















