Penisku jadi pelan-pelan mengeras. Tiba-tiba terlintas di benakku untuk memilih perempuan yang paling jarang, atau sudah lama tidak kemari. Bokeb Sayangnya mereka hanya bisa di “tenteng” antara jam 10 sampai jam 5 sore. Hanya berbicara menjawab pertanyaanku. Disini letak uniknya, sepertinya pelayan yang mengantar makanan aku orangnya berganti-ganti. Aku diperlakukan begitu tidak mampu bertahan lama dan jebollah pertahananku.Amei paham aku telah memuntahkan spermaku di dalam rahimnya. Aku yang baru saja merasakan kenikmatan, telentang pasrah.Amei kembali dari kamar mandi membawa handuk kecil yang telah dibasahi. Perlahan-lahan tumpuan badannya naik keatas, sehingga batang penisku yang mengeras sudah berada diantara belahan memeknya. Menurut Amei jika dia setiap minggu “mampir” ke rumah Mbak Ambar, lumayan bisa menyamai gaji suaminya, malah sering-sering lebih. Setelah seluruhnya tenggelam, Amei mulai melakukan gerakan mutar, sehingga penisku terasa seperti diremas-remas oleh vagina Amei.




















