Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Bokep China Aku lumayan capek, tapi aku senang. Tapi, tidak saat ini. Pintunya terbuka sedikit. “..Erik? “Erik marah..”, pikirku. “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Aku memekik dan mulai menangis. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. “Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Permainan berakhir.Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka.
