“Ngak pa-pa, cape aja. Bokeb perkosa aku Yan.. “Let’s Taste Another Sensation!”“Gubrak..! Tapi kalau nama panggilan tetap tidakdirubah kok. Iyan,” langsung kusebut nama sambil kasih tangan ke dia. Tidak ada bau yang tidak enak samasekali. {{{STEREO}}}”
“Auuuwww..!”
“Ooopss..!Sorry.. Lidahnyatidak mau diam, terus menjilati kemaluanku, dan sekali-kali dihisapnyalembut, maju-mundur sambil tangannya mengurut sisa bonggol si ‘bandot’.Huaaa.. Tatto-nya itu sebuah rambu larangan seperti’No Smoking’, tapi gambar cigarette-nya tuh diganti dengan tulisan’BOYS.’ Hueheheh.. pokoknya ampuun deh, lembut sekali. “Irene is back..!” pikirku. Aku dapat Reeen… Aaahhhgg..!”
Sekitar6-7 kali kedutan diikuti cairan segar kejantananku membanjiri mulutkecil si Irene ini tanpa dapat kulepas dari jepitan mulut dan tangannakal si Irene. Emang taksi apa nganterin kamu, mo bayar berapa sih sekali anter?”
“Neh bayar.. kkkaalliiaan???”Huaaaaa pintu kelas kebukaaa.. Kutahan pantatku,aku menikmati remasan kemaluannya di batanganku. Aku juga pengen dapetin dari kamu.. Ini benar-benar surprisesekali buatku.“Surprise is surprise like I said, right my fella..?”
Akuhanya tersenyum saja melihat gaya si Irene yang goyang dangdut sambiltolak pinggang mengarahkan kemaluannya
