Wach kebetulan nich pikirku.Singkat cerita aku sudah tiduran dibangku panjang diruang tamuku tanpa baju, lalu Bu Lastri memijit pinggangku. Bokep Asia Hm.. Dia hanya mendesah.“Och..”
Hm.. Dan memang benar Bu Lastri datang menyambut.“Kenapa Mas pinggangnya”“Enggak tahu nich, tadi pagi bangun tidur langsung pinggang saya terasa mau patah.”“Mau ibu pijitin” tantangnya. Dia hanya mendesah.“Och..”
Hm.. Setelah rapih Bu Lastri berkata.“Mas aku kedepan yach” Lalu aku menjawab.“Terima kasih, ‘roti bakarnya’ yach bu”
Lalu dia berbalik memandangku tajam sambil tersenyum dan berkata, “Awas kamu yach..” Ketahuan, kalau begitu harus bayar nich, dengan roti bakar.” candaku.Tapi tiba-tiba si Dadang mau izin pulang cepat karena adiknya mau kedokter, kebetulan pikirku he he he.“Iya dech nanti aku bilang sama Mang Didin menyiapkan roti bakar untuk Mas”Lalu aku coba untuk menggodanya “Ech enggak bisa, yang ambil air khan ibu, yang membuatkan roti bakar juga harus Bu Lastri dong.”Dia menatapku tajam sambil menggigit bibirnya yang sangat indah dilihat, aku sudah dapat membaca pikirannya, bahwa dia sudah mengerti maksudku.
>