Tapi semua itu tak ada hasilnya. Bokep Tante Tangan Rundolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aqu hampir tak bisa bernafas.“Kamu memang benar-benar cantik, Sherli”, kata Rundolf sembari mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yg membusung di dadaqu.Tiba-tiba dgn kasar, Rundolf mendorongku, sehingga aqu jatuh tertelentang di sofa. Di sana telah banyak bertengger mobil-mobil lain. Ternyata yg di belakangku telah bukan Shana lagi, melainkan Rundolf yg sekarang tengah mempermainkan buah dadaqu dgn seenaknya! Aqu melihat foto-foto di dalemnya.Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Biasa-biasa aja lah!”Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Ah, gila ini! Tapi aqu diam merengut saja. Shana ini adalah satu-satunya pelamar yg berhasil terpilih. Aqu terbangun dgn bersemangat.




















