Dian pun menjerit kesakitan. Si preman melirik foto keluarga saya di atas meja.“Boleh, utang lo gua potong setengah, tapi anak gadis lo yang gede buat gua!” ujar si preman yang berkulit hitam.“Jangan! Bokep HD Saya baru menyadari belakangan bahwa saya salah bicara. Si Hitam dan si Kumis berganti2an memukuli pantat Dian, mungkin lebih dari puluhan kali, sementara si Botak meraba2 payudara Dian yang masih tertutup bra.“Bos, teteknya kurang seru nih, tepos banget. Ia lalu menyibak celana dalam Dian dan mencucukan jarinya ke liang kewanitaan Dian. Ia mengambil sebilah rotan tipis dari tas lalu mulai memukuli pantat Dian. Pantatnya yang kenyal itu bergetar, seiring dengan bunyi teriakan yang memilukan dari mulutnya. Ujung rotan yang agak runcing dan berbelah itu menggores pantat Dian sehingga menimbulkan lecet dan memar.
