Lalu menyentuh Junior dengan sisi luar jari tangannya. Ia tersenyum. Bokep Crot Ini gara-gara ibuku menyuruh pergi ke rumah Tante Wanti. Kring..!“Mbak Wien, telepon.” kataku.Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Ah apa saja. Dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya. Aku tidak dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Kali ini dengan telapak tangan. Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Aku memegang teteknya. Kali ini lebih bertenaga dan aku memang benar-benar pegal, sehingga terbuai pijitannya.“Telentang..!” katanya.Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Terganggu wanita muda yang di ruang sebelah yang kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat.Dari jarak yang begitu dekat ini, aku jelas melihat wajahnya. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya.




















