Sekarang saya tahu bagaimana nikmatnya bercinta”, jawab Dido sekenanya sambil membalas ciuman dokter Supriyati. Ditekannya remote TV dan melihat program berita malam yang sedang dibacakan penyiar. Bokeb Begitu mereka tampak tak tahan lagi setelah melakukan pemanasan selama lima belas menit, lalu kembali keduanya terlibat permainan seks yang hebat sampai kira-kira pukul empat dini hari. Dido semakin terangsang, dijilatinya semua yang dilihat di situ, sebuah benda sebesar biji kacang di antara dinding vagina itu ia sDidot masuk ke dalam mulutnya. “Oh, maaf, saya tidak melihat anda, maaf ya?”, seru wanita itu pada orang yang ditabraknya, namun orang itu seperti tak mengacuhkan. Dido merasakan gejala itu lalu berusaha sekuat tenaga untuk membuat dirinya keluar juga, beberapa saat ia merasakan vagina sang dokter menjepit kemaluannya keras diiringi semburan cairan mani yang deras ke arah penisnya. Hanya beberapa detik saja keduanya saling memandang sampai Dido tersadar siapa yang sedang dihadapinya.
