Karena selalu mengisi
bak mandi, badanku jadi berisi. Bokepindo Mukanya yang sedikit hitam
bertambah gelap. Saat aku kembali ke kamar, Kak Tina menggodaku. “Barusan ya?”. Saat tangannya beralih meremas
payudaranya, terbukalah kewanitaannya. “Ya”
“Kalau begitu, duduklah di pangkuanku”
Aku
kaget, tapi tanpa berkomentar aku lalu duduk di atas pahanya. Kelihatannya dia lega aku tak memergokinya. Kumasukkan kembali novel-novel
itu. Dia baik dan suka membantuku. Membaca halaman
itu. Otakku terbakar! Mengelus-elus
si kecil yang telah bangun. “Mimpi apa kamu, Sapto?”. Kejantananku menegang. Tangan
kak Tina tetap mengelus dan meremas kejantananku dari balik celana. “Huuuaah” Aku menguap panjang, mengeluarkan bau naga. Untung sisanya telah mengering. Setelah
aku mengganti celana, aku meraih novel itu. Saat itu sikuku menyenggol rak sepatu. Aku baru kali ini melihat hal
seperti ini.
