Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang kedua.Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme. Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. XNXX Bokep Kamu belum cukup umur! nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Hitam, kecil, keringetan, apaan..?”
“Ah, gampang! Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan… tersandung!Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Tapi enak banget.”Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. “Aduhhh… ssshhh… iya… terusshh… mmmhhh… aduhhh… enak… Oommm…”Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku.
