Dan memberikan sebuah kotak hadiah.“Apa ini?”, tanyanya.“Kado, mbak Dewikan ulang tahun hari ini”,Ia tertawa. Aku mengangguk.Kami naik mobil mengantarkan anak-anak mbak Dewi sekolah. Bokep Thailand Aku keluar dari kamar dan ke ruang depan. Mbak Dewi mengangkat paha kirinya ke pinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. “Gimana kuliahmu?”“Ya, begitulah mbak, lancar saja”, jawabku.Aku memberanikan diri memegang pundaknya untuk memijat. Dadanya mbak Dewi besar juga. Tercium bau harum parfumnya.“Kamu sudah punya pacar Wan?”, tanya mbak Dewi.“Nggak punya mbak”“Koq bisa nggak punya, emang nggak ada yang tertarik ama kamu?”“Saya aja yang nggak tertarik ama mereka”“Lha koq aneh? Rambutnya masih panjang terurai, wajahnya sangat halus, ia masih seperti gadis. “Terima kasih”“Aku cinta kamu mbak”, kataku.Mbak Dewi menatapku. Tampak mbak Dewi melihat-lihat isi kulkas.“Waduh, wan, bisa minta tolong bantu mbak?”, tanyanya.“Apa mbak?”“Mbak mau belanja, bisa bantu mbak belanja? Saat itu sedang ada sinetron.“Nggak tidur Wan?”, tanyanya.“Masih belum ngantuk mbak”, jawabku.Aku duduk di sebelahnya.
