Mereka berangkat jam setengah lima. Bokep Mama Lebih dekat pada sofa di ruangan itu. Vannesa yang merasakan lapar akhirnya mau menemaninya makan senja itu.“Van, abang, beli nasi dengan gulai kambing di tempat langganan, ini enak van, kawani abang makan ya?”,kata Jay. Jay berdiri melangkah ke arah pintu, menutupnya dan kembali kearah wanita muda tersebut. Didapatinya rumah dalam keadaan kosong. Vannesa merasakan jantungnya berdegup kencang Jay mengecup kepala Vannesa yang masih tertutup, turun kekeningnya terus ke pipi yang licin dan bergerak naik menjumpai sepasang bibir lembut yang memerah. Vannesa bersyukur hingga saat ini Jay tidak macam macam kepadanya. Dan praktis hanya Vannesa yang berada di rumah itu. Saat itu baru bagian perutnya yang tersentuh oleh tangan Jay. Vannesa tahu diri sebab Vannesa adalah pendatang di daerah yang cukup jauh dari kota tempat Vannesa bermukim.Begitu juga dengan latar belakang Jay Vannesa tidak begitu tahu. Lelaki itu bergerak perlahan, menghunjamkan pinggulnya pada pertemuan kedua paha Vannesa yang kedua kakinya terbuka
