Mimpiku jadi kenyataan.Kulirik arlojiku, udah jam 24.40. Kuarahkan penisku ke vagina Mbak Titis. Bokep Live “Iya, Bu” jawabku lagi. Ahh… Sumpah rasanya luar biasa. Matanya justru melihat ke penisku. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Tapi aku suka banget ama yang segitu. Kurasakan tangan Mbak Titis meremas lembut kemejaku. Iseng aja si benernya. Otomatis senjataku yang dari tadi tersekap di dalam mengacung dengan gagahnya. Sampai suatu saat aku tidak dapat lagi menahan dan muncratlah air maniku.Crooottt… crooottt … sshhh… ahhhh…Pantatku sampai terangkat dr kursi karena kenikmatan. Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Penisku sudah tegang dari tadi tapi aku masih ingin bermain dengan Mbak Titis. Mbak Titis menjilati penisku sampai bersih. Tampak samar belahan daging dan kucoba menjilat pelan membelah hutan jembut yang lebat itu. Kutarik penisku pelan-pelan, dan kuhunjamkan lagi ke dalam vagina Mbak Titis tapi dengan gerakan yang sangat pelan.
